Menuju Masa Depan Berkelanjutan: Peran ESG Dalam Membentuk Nilai Perusahaan
Oleh : Ratnawaty Marginingsih | Mahasiswi Program Studi Doktor Ilmu Manajemen Universitas Negeri Jakarta
Dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Selain mencari keuntungan finansial, perusahaan kini juga semakin memperhatikan dampak mereka terhadap environmental, social and governance dalam dunia bisnis dan investasi dimana telah menjadi pusat perhatian sebagai pembentukan nilai perusahaan.
Perusahaan dapat beroperasi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan dalam dunia yang terus berubah dan kompleks dengan menggunakan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social and Governance). Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, perusahaan dapat memainkan peran penting dalam pembangunan berkelanjutan, menciptakan nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan, dan memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar mereka. Faktor-faktor ESG (Environmental, Social, and Governance) menjadi lebih penting bagi investor dan pemangku kepentingan saat membuat keputusan investasi.
Di Indonesia, investasi yang didasarkan pada prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) telah menjadi lebih baik. Sejak peluncuran pertama reksa dana dan ETF bertema ESG pada tahun 2014, jumlah produk dan dana yang dikelola oleh mereka telah meningkat secara signifikan. Data yang dihimpun oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2020 menunjukkan bahwa empat belas reksa dana dan ETF berbasis ESG memiliki nilai dana kelola (Asset Under Management/AUM) sebesar Rp 3,062 triliun.
ESG berasal dari kata Environmental (lingkungan), Social (sosial), dan Governance (tata Kelola perusahaan). Ini adalah kerangka kerja yang digunakan oleh perusahaan, investor, dan pemangku kepentingan untuk menilai kinerja dan pengaruh perusahaan dalam tiga dimensi tersebut.
1. Environmental: Peran Pemeliharaan Keseimbangan Alam
ESG sangat penting untuk memastikan bahwa bisnis dan lingkungan berjalan seiring sejalan. Perusahaan dapat mengurangi dampak negatif mereka terhadap lingkungan melalui praktik ESG yang berkelanjutan, seperti penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah yang bijaksana, dan perlindungan habitat alam. Lebih dari sekadar memenuhi tanggung jawab hukum, melakukan hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan dapat memperkuat reputasi perusahaan sebagai perubahan positif yang membantu menyelamatkan Bumi.
2. Social: Kesejahteraan Manusia dan Masyarakat
Dalam konteks sosial, ESG memperkuat komitmen perusahaan terhadap karyawan, pelanggan, dan komunitas tempat mereka beroperasi. Perusahaan yang menerapkan praktik ESG yang kuat cenderung memiliki kebijakan ketenagakerjaan yang inklusif, program kesetaraan gender, dan komitmen terhadap hak asasi manusia. Selain itu, bisnis dapat mempertahankan hubungan yang kuat dengan pemangku kepentingan mereka dengan berinvestasi dalam program sosial seperti pemberdayaan masyarakat, pendidikan, dan kesehatan.
3. Governance: Tata Kelola Perusahaan: Etika dan Transparan
Aspek tata kelola perusahaan ESG menekankan betapa pentingnya etika bisnis dan transparansi dalam pengambilan keputusan dan pelaporan perusahaan. Praktik ESG yang berhasil melibatkan struktur perusahaan yang kuat, kebijakan korporat yang jelas, dan pengawasan yang ketat terhadap tindakan yang melanggar prinsip-prinsip ESG. Dengan menjamin tata kelola perusahaan yang baik, perusahaan dapat membangun kepercayaan dan memperkuat dasar nilainya.
Terkait dengan hal tersebut terdapat beberapa penelitian mengenai ESG antara lain penelitian oleh (Zhang, et. al, 2020) yang berjudul The Interaction Effect Between ESG and Green Innovation and Its Impact on Firm Value From The Perspective of Information Disclosure Sustainability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ESG dan inovasi hijau dapat mendorong peningkatan terhadap nilai perusahaan.
Penelitian (Dincă,et, al, 2022) yang berjudul Environmental, Social And Governance Disclosure Associated With The Firm Value. Evidence From Energy Industry. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pengungkapan faktor ESG dengan nilai perusahaan, dan berdasarkan jenis hubungannya (positif atau negatif), perusahaan dapat memasukkan aspek-aspek terkait informasi non-keuangan yaitu faktor ESG yang dapat menarik modal baru.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh (Nasser, et, al, 2024) yang berjudul Firm Climate Change Risk And Financial Flexibility: Drivers of ESG Performance and Firm Value. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko perubahan iklim memiliki dampak negatif terhadap nilai perusahaan dan dampak positif terhadap kinerja ESG, serta fleksibilitas keuangan memoderasi dampak tersebut dengan mengurangi risiko dan meningkatkan nilai perusahaan.
Berdasarkan beberapa kajian literatur yang mengacu pada peran ESG yang mempengaruhi kinerja dan dampak perusahaan dalam jangka panjang. Berikut adalah beberapa komponen ESG yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, antara lain:
1. Akses Modal
Investor yang peduli dengan keberlanjutan cenderung tertarik pada perusahaan yang memiliki praktik ESG yang kuat. Investor semakin menyadari bahwa elemen sosial dan lingkungan dapat berdampak besar pada keuangan jangka panjang. Akibatnya, akses modal yang lebih mudah dan murah cenderung dimiliki oleh perusahaan dengan peringkat ESG yang tinggi.
2. Reputasi dan Branding
Praktik ESG yang positif dapat membuat perusahaan terlihat lebih baik di mata masyarakat, konsumen, dan karyawan. Konsumen modern lebih cenderung membeli barang dan jasa dari perusahaan yang dianggap memiliki sikap sosial dan lingkungan yang baik. Oleh karena itu, penerapan ESG yang efektif dapat membantu memperkuat citra merek perusahaan dan membedakannya dari pesaingnya.
3. Efisiensi Operasional
Praktik ESG seperti pengelolaan limbah dan efisiensi energi dapat menghasilkan efisiensi operasional dan penghematan biaya bagi bisnis selain mengurangi dampak lingkungan. Beralih ke energi terbarukan, misalnya, tidak hanya dapat mengurangi jejak karbon perusahaan tetapi juga dapat mengurangi biaya energi dalam jangka panjang.
4. Manajemen Risiko
Integrasi ESG dalam proses pengambilan keputusan dapat membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengelola risiko yang berkaitan dengan lingkungan, sosial, dan tata kelola. Ini dapat mengurangi risiko hukum, reputasi, dan operasional yang mungkin muncul sebagai akibat dari ketidakpatuhan terhadap standar lingkungan atau sosial.
Meskipun ada keuntungan yang jelas, menerapkan praktik ESG secara efektif tidak selalu mudah. Beberapa tantangan yang dihadapi oleh perusahaan termasuk biaya tambahan, tekanan dari berbagai pemangku kepentingan, dan kurangnya pemahaman tentang ESG. Tantangan ini, bagaimanapun, juga membawa peluang untuk kreativitas, perbedaan, dan nilai jangka panjang.
ESG bukan hanya tentang tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi juga tentang membangun nilai jangka panjang. Perusahaan yang mengintegrasikan ESG ke dalam strategi mereka tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan planet ini tetapi juga meningkatkan daya saing dan ketahanan bisnis mereka di pasar global yang semakin kompleks dan berkelanjutan. Dengan demikian, investasi dalam ESG bukanlah opsi, tetapi suatu keharusan bagi perusahaan yang ingin bertahan dan berkembang di era modern ini.
Referensi:
Chasiotis, I., Gounopoulos, D., Konstantios, D., & Patsika, V. (2023). ESG Reputational Risk, Corporate Payouts and Firm Value. British Journal of Management.
Dincă, M. S., Vezeteu, C. D., & Dincă, D. (2022). The Relationship Between ESG and Firm Value. Case Study Of The Automotive Industry. Frontiers In Environmental Science, 10, 1059906.
Naseer, M. M., Khan, M. A., Bagh, T., Guo, Y., & Zhu, X. (2024). Firm Climate Change Risk and Financial Flexibility: Drivers of ESG Performance and Firm Value. Borsa Istanbul Review, 24(1), 106-117.
Katadata. (2021). Tren Menanjak Investasi ESG di Indonesia. Retrieved May 03, 2024, from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/06/04/tren-menanjak-investasi-esg-di-indonesia
Seifert, M., Spitzer, F., Haeckl, S., Gaudeul, A., Kirchler, E., Palan, S., & Gangl, K. (2024). Can Information Provision and Preference Elicitation Promote ESG Investments? Evidence From a Large, Incentivized Online Experiment. Journal of Banking & Finance, 107114.
Zhang, F., Qin, X., & Liu, L. (2020). The Interaction Effect Between ESG and Green Innovation and Its Impact on Firm Value From The Perspective of Information Disclosure. Sustainability, 12 (5), 1866.
Profile Penulis : Ratnawaty Marginingsih
Penulis lahir di Jakarta dan memiliki latar belakang akademis di bidang manajemen dengan gelar S1 dari STIMA KOSGORO (IBI-K57) dan S2 dari Universitas BSI Bandung. Karirnya mencakup pekerjaan di ABN AMRO Bank, Royal Bank of Scotland, dan PT WOM Finance dalam divisi Manajemen Risiko. Penulis adalah anggota Asosiasi Dosen Indonesia dan sejak 2009 menjadi dosen di Universitas BSI, serta memiliki sertifikasi dosen tahun 2018. Saat ini, sedang menempuh pendidikan doktoral di Universitas Negeri Jakarta. Aktif menulis buku terkait manajemen dan penelitian bisnis.