Signal Todays

Main Menu

  • Beranda
  • News
  • Pendidikan
  • Loker
  • Olahraga
  • Politik
  • Lifestyle
    • Film
    • Kesehatan
    • Tips and Trik
  • Traveller
  • UMKM
  • Opini
    • Cendekia
Sign in / Join

Login

Welcome! Login in to your account
Lost your password?

Lost Password

Back to login

logo

Header Banner

Signal Todays

  • Beranda
  • News
  • Pendidikan
  • Loker
  • Olahraga
  • Politik
  • Lifestyle
    • Film
    • Kesehatan
    • Tips and Trik
  • Traveller
  • UMKM
  • Opini
    • Cendekia
  • Universitas BSI Cikampek Gelar Bincang Kampus Bersama Orang Tua & Workshop Digital Kreatif

  • Serangan Drone Houthi ke Bandara Ramon Israel: Dampak dan Implikasi Geopolitik

  • Chery Tiggo Cross CSH: SUV Hybrid Kompak dengan Teknologi Modern

  • Tips Memilih Program Studi Sesuai Minat dan Bakat di Universitas BSI Cikampek

  • Inovasi Pembelajaran Daring di Era Digital: Strategi Belajar Efektif

  • Kebiasaan Penggunaan Tanah Irigasi di Kabupaten Karawang: Studi Mendalam

  • Program Studi S1 Teknologi Informasi UBSI PSDKU Karawang: Pilar Utama Pendidikan Digital

  • 7 Hal Unik tentang Malioboro yang Wajib Kamu Ketahui

  • Menggali Potensi Kecerdasan Buatan di Era Merdeka Digital

  • Gempa Bumi Bermagnitudo 4,9 Guncang Karawang dan Sekitarnya

Cendekia
Home›Opini›Cendekia›TAPERA yang Memberatkan Buruh dan Karyawan di Indonesia

TAPERA yang Memberatkan Buruh dan Karyawan di Indonesia

By Daya
10 June 2024
241
0
Share:
TAPERA yang Memberatkan Buruh dan Karyawan di Indonesia

Di tengah upaya pemerintah Indonesia meningkatkan pendapatan negara, banyak kebijakan yang berimbas langsung pada kehidupan masyarakat, terutama buruh dan karyawan kantoran. Salah satu kebijakan yang seringkali menjadi sorotan adalah pungutan non-pajak. Artikel ini akan membahas bagaimana pungutan non-pajak tersebut dapat memberatkan kehidupan buruh dan karyawan kantoran serta solusi yang dapat diambil untuk mengurangi dampaknya.

Apa Itu Pungutan Non-Pajak?

Pungutan non-pajak adalah kontribusi yang harus dibayar oleh masyarakat atau perusahaan kepada negara, di luar pajak reguler. Contohnya termasuk biaya administrasi, retribusi, dan pungutan lain yang diterapkan pada berbagai layanan publik. Pungutan ini biasanya digunakan untuk membiayai penyediaan layanan publik tertentu atau untuk menutupi biaya operasional pemerintah.

Dampak Pungutan Non-Pajak pada Buruh

Buruh, terutama yang bekerja di sektor informal, sering kali harus menghadapi berbagai pungutan non-pajak yang memberatkan. Berikut beberapa dampaknya:

  1. Biaya Hidup Meningkat: Pungutan seperti retribusi pasar atau biaya administrasi untuk dokumen tertentu dapat menambah beban pengeluaran buruh.
  2. Gaji yang Tidak Seimbang: Gaji buruh yang sering kali tidak seberapa menjadi semakin tidak cukup ketika dihadapkan pada berbagai pungutan tambahan.
  3. Tekanan Ekonomi: Pungutan non-pajak ini menambah tekanan ekonomi, yang bisa berdampak pada produktivitas dan kesejahteraan buruh.

Dampak Pungutan Non-Pajak pada Karyawan Kantoran

Tidak hanya buruh, karyawan kantoran pun merasakan dampak dari pungutan non-pajak. Beberapa dampaknya adalah:

  1. Pengurangan Penghasilan: Karyawan kantoran harus menyisihkan sebagian penghasilan mereka untuk membayar berbagai pungutan non-pajak, yang pada akhirnya mengurangi daya beli mereka.
  2. Biaya Administratif: Proses pengurusan dokumen yang dikenai pungutan non-pajak, seperti biaya pengurusan SIM atau paspor, juga bisa menjadi beban tersendiri.
  3. Tekanan Finansial: Karyawan kantoran yang sudah memiliki tanggungan finansial seperti cicilan rumah atau pendidikan anak, menjadi semakin terbebani dengan adanya pungutan tambahan.

Program Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA)

Salah satu program yang baru-baru ini diperkenalkan dan menjadi perhatian adalah Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA). Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat memiliki rumah sendiri dengan cara menabung. Namun, program ini juga mengharuskan buruh dan karyawan kantoran menyisihkan sebagian dari gajinya setiap bulan. Berikut dampak dari program TAPERA:

  1. Potongan Gaji Tambahan: TAPERA mewajibkan potongan gaji sebesar 2,5% dari upah pekerja dan 0,5% dari pemberi kerja. Potongan ini, meskipun kecil, tetap menjadi beban tambahan bagi buruh dan karyawan.
  2. Keterbatasan Penggunaan Dana: Dana yang terkumpul hanya bisa digunakan untuk keperluan perumahan, sehingga tidak bisa langsung diakses untuk kebutuhan mendesak lainnya.
  3. Penundaan Manfaat: Manfaat dari program ini baru dapat dirasakan setelah beberapa tahun menabung, sehingga tidak memberikan solusi langsung untuk masalah perumahan yang mendesak.

Baca juga: Mengenal Tahapan Penelitian Ilmiah: Panduan untuk Mahasiswa dan Siswa SLTA

Solusi dan Rekomendasi

Untuk mengurangi dampak negatif dari pungutan non-pajak ini, termasuk program TAPERA, ada beberapa langkah yang bisa diambil:

  1. Transparansi dan Pengawasan: Pemerintah perlu memastikan bahwa pungutan non-pajak yang dikenakan benar-benar digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan publik dan program seperti TAPERA berjalan dengan transparan.
  2. Pengurangan Pungutan: Melakukan evaluasi terhadap pungutan yang ada dan menghapus atau mengurangi pungutan yang dianggap tidak perlu.
  3. Perlindungan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah: Memberikan keringanan atau pengecualian pungutan bagi buruh dan karyawan dengan penghasilan rendah.
  4. Peningkatan Pendapatan Buruh dan Karyawan: Pemerintah bisa mendorong peningkatan upah minimum atau memberikan insentif kepada perusahaan yang meningkatkan kesejahteraan karyawannya.
  5. Fleksibilitas Penggunaan Dana TAPERA: Meninjau kembali kebijakan penggunaan dana TAPERA agar lebih fleksibel dan dapat digunakan untuk kebutuhan mendesak.

Pungutan non-pajak, termasuk program TAPERA, merupakan salah satu instrumen yang digunakan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan negara dan membantu masyarakat memiliki rumah. Namun, penerapan yang kurang tepat dapat memberatkan buruh dan karyawan kantoran. Dengan transparansi, pengawasan, dan kebijakan yang lebih berpihak pada masyarakat berpenghasilan rendah, diharapkan beban pungutan non-pajak dapat diminimalisir dan kesejahteraan masyarakat meningkat.

Tagsbiaya administrasibiaya hidupBuruhdaya belifleksibilitas danagajiinsentif perusahaankaryawan kantorankebijakan pemerintahkeringanan pungutankesejahteraanpengawasanperumahan rakyatpotongan gajiprogram TAPERApungutan non-pajakretribusi pasartekanan ekonomitransparansiUpah minimum
Previous Article

Masa Depan Cerah Menanti: Raih Beasiswa di ...

Next Article

Menggali Adab dan Akhlak: Penyuluhan Inspiratif di ...

0
Shares
  • 0
  • +
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0

Daya

Related articles More from author

  • Hari Buruh Dunia: Momen untuk Menghargai Upah dan Perlindungan Hak Buruh
    NewsPolitik

    Hari Buruh Dunia: Momen untuk Menghargai Upah dan Perlindungan Hak Buruh

    1 May 2024
    By Daya
  • Kesempatan Emas Bagi Dosen dan Praktisi: Call for Paper Jurnal PRAWARA Edisi Juli 2025
    Cendekia

    Kesempatan Emas Bagi Dosen dan Praktisi: Call for Paper Jurnal PRAWARA Edisi Juli 2025

    30 June 2025
    By Daya
  • Perkembangan Bulutangkis di Indonesia: Prestasi dan Masa Depan
    CendekiaOpini

    Perkembangan Bulutangkis di Indonesia: Prestasi dan Masa Depan

    24 April 2024
    By Daya
  • pelatihan literasi digital untuk santri
    CendekiaPendidikan

    Pelatihan Literasi Teknologi: Santri Yayasan Rumah Harapan Kuasai Pengelolaan Database

    18 March 2025
    By Daya
  • PRAWARA JURNAL ABDIMAS, Penerbit Artikel Pengabdian Masyarakat
    CendekiaOpini

    Konseling Mahasiswa Menjelang Ujian Akhir Semester

    4 July 2024
    By Daya
  • santunan anak yatim Cikande
    CendekiaNews

    Aksi Komunitas Bani Mungkad: Santunan Anak Yatim di Cikande

    12 May 2025
    By Daya

Artikel Terbaru

  • 9 September 2025

    Universitas BSI Cikampek Gelar Bincang Kampus Bersama Orang Tua & Workshop Digital Kreatif

  • 8 September 2025

    Serangan Drone Houthi ke Bandara Ramon Israel: Dampak dan Implikasi Geopolitik

  • 8 September 2025

    Chery Tiggo Cross CSH: SUV Hybrid Kompak dengan Teknologi Modern

  • 8 September 2025

    Tips Memilih Program Studi Sesuai Minat dan Bakat di Universitas BSI Cikampek

  • 6 September 2025

    Inovasi Pembelajaran Daring di Era Digital: Strategi Belajar Efektif

logo

SignalTodays adalah situs berita online Indonesia yang dipublikasikan oleh PT. Signal Indonesia.

Situs berita online dengan tagline “Transparan dan Terpercaya”

Tentang Kami

  • Informasi Publish Berita : 0812 81818 516
  • info@signaltodays.com
  • Tim Redaksi

Ikuti Kami

  • Tim Redaksi
© Copyright SignalTodays. All rights reserved.