Pelatihan Literasi Teknologi: Santri Yayasan Rumah Harapan Kuasai Pengelolaan Database

signaltodays.com_Di tengah akselerasi transformasi digital, literasi teknologi menjadi kompetensi dasar yang harus dimiliki setiap individu, termasuk santri. Menjawab kebutuhan ini. Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan pengelolaan database sederhana untuk santri Yayasan Rumah Harapan. Kegiatan ini digelar pada 14 Maret 2025 dan diikuti oleh 25 santri berusia 15–22 tahun.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan digital santri, khususnya dalam mengelola data berbasis sistem database. Dalam prosesnya, peserta tidak hanya mendapatkan materi teoritis mengenai konsep data dan struktur database, tetapi juga melakukan praktik langsung menggunakan perangkat lunak database sederhana seperti Microsoft Access dan Google Sheets. Hasilnya cukup signifikan: nilai pre-test peserta rata-rata 38, melonjak menjadi 75 saat post-test — peningkatan kompetensi sebesar 97,4%.
Baca Juga: Edukasi Literasi Digital untuk Generasi Muda
Lebih dari itu, pelatihan ini melahirkan luaran konkret berupa 20 draf awal database buatan peserta yang disesuaikan dengan kebutuhan administrasi pesantren, mulai dari data santri, catatan pembayaran SPP, hingga inventaris perpustakaan. Program ini juga menunjukkan bahwa pelatihan keterampilan digital praktis sangat dibutuhkan dan diterima dengan antusias oleh para santri.
Metode Pengabdian Masyarakat
Metodologi pelatihan dirancang dengan pendekatan partisipatif dan berbasis masalah, menyesuaikan dengan gaya belajar santri yang telah memiliki dasar penggunaan komputer. Kegiatan ini sekaligus menjadi contoh nyata bagaimana lembaga pendidikan Islam tradisional seperti pesantren dapat beradaptasi dengan Society 5.0, tanpa kehilangan identitas nilai-nilai keagamaannya.
Dalam konteks yang lebih luas, pelatihan ini menjadi bagian dari upaya strategis UBSI dalam mendukung digitalisasi pesantren. Literasi teknologi tidak hanya mempercepat efisiensi administrasi, tetapi juga membekali santri dengan keterampilan kewirausahaan digital yang relevan untuk masa depan. Disarankan agar kegiatan serupa dilanjutkan secara berkelanjutan, dengan dukungan ekosistem pesantren dan mitra akademik lainnya.