Manusia dan Kecerdasan Buatan (AI)
Oleh: Rikrik Fuad Wahab
Signaltodays.com_Generative AI, chat GPT, Bard, midjourney dan kecerdasan buatan lain nya menyebabkan ketakjuban manusia dan dianggap sebagai era baru dalam sejarah manusia setelah hadirnya internet.
“Hanya manusia yang dapat beradaptasi lah yang dapat bertahan hidup”
Kemampuan unik inilah yang menyebabkan umat manusia dapat tetap bertahan hingga zaman sekarang. Sam altman CEO OpenAI berujar bahwa ChatGPT hanyalah sebuah permulaan dan menuju sesuatu hal yang lebih besar lagi dengan adanya AI.
Sekali lagi setelah era internet, kecerdasan buatan menjadi tantangan selanjutnya untuk umat manusia, karena AI tidak akan menggantikan manusia, namun manusia akan tergantikan oleh manusia yang menggunakan AI.
Baca Juga: 7 hal mejengkelkan pada Orientasi pengenalan kampus
Sudah seyogyanya kita mulai mengenal dan menggunakan beberapa aplikasi yang menggunakan AI karena faktanya AI, semisal ChatGPT meningkatkan produktivitas dalam bekerja dalam berbagai bidang, contohnya dalam pembuatan konten sosial media kita dapat menggunakan prompt yang tepat untuk menghasilkan gambar yang relevan hanya dalam hitungan detik dengan midjourney, kemudian penggunaan caption bisa kita buat juga dalam hitungan detik dengan menggunakan ChatGPT, bahkan dengan ChatGPT dapat membuat coding program, skripsi, buku, novel, review, dan lain lain.
Tantangan bagi para leader, guru dan pemimpin-pemimpin dalam bidang apapun adalah bagaimana mempelajari tools AI yang relevan dan mulai menggunakan nya untuk efektifitas, produktifitas dan scale up. jadi sudah siapkah kita berhadapan dengan AI?