Perbanyak Istigfar di Jum’at Akhir Ramadhan
Oleh: Suhardi,S.Sos,MM
Dalam rangkaian bulan Ramadan yang penuh berkah, ada satu momen istimewa yang ditunggu oleh umat Islam: Jumat terakhir di bulan Ramadan. Jumat ini dianggap memiliki nilai spiritual yang tinggi, di mana umat Muslim di seluruh dunia berbondong-bondong untuk memperbanyak ibadah dan memohon ampunan dari Allah SWT. Momen ini menjadi peluang emas bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, memperbaiki diri, serta memperbanyak amal ibadah sebagai bentuk persiapan menyambut malam Lailatul Qadr, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Menyadari pentingnya momen tersebut, Suhardi, S.Sos, MM, seorang dosen aktif dari Universitas Bina Sarana Informatika, menekankan betapa berharganya kesempatan yang ada pada Jumat terakhir di bulan Ramadan. Dalam ceramahnya, beliau menyoroti perlunya umat Islam memanfaatkan momentum tersebut untuk merenungkan diri, merefleksikan perjalanan spiritual selama Ramadan, serta memperbanyak permohonan ampunan dari dosa-dosa yang telah dilakukan.
Jumat terakhir di bulan Ramadan memiliki makna yang dalam dalam tradisi Islam. Momen ini adalah waktu di mana pintu-pintu surga terbuka lebar, sedangkan pintu-pintu neraka ditutup rapat. Oleh karena itu, adalah penting bagi umat Islam untuk memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya. Salah satu bentuk amal ibadah yang dianjurkan adalah memperbanyak zikir, doa, dan istighfar.
Memohon ampunan merupakan langkah awal yang penting dalam proses taubat dan memperbaiki diri. Dalam konteks Jumat terakhir di bulan Ramadan, permohonan ampunan menjadi lebih penting karena berada di penghujung bulan suci ini. Beliau menegaskan bahwa Allah SWT adalah Maha Pengampun, dan Dia senantiasa membuka pintu ampunan bagi hamba-Nya yang bertaubat dengan tulus dan ikhlas.
Selain memperbanyak permohonan ampunan, Suhardi juga menekankan pentingnya menjadikan Jumat terakhir di bulan Ramadan sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas ibadah. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbanyak membaca Al-Quran, melakukan sedekah, serta melakukan amal kebaikan lainnya. Dengan demikian, umat Islam dapat memaksimalkan potensi pahala yang diberikan Allah SWT pada momen yang berharga ini.
Tidak hanya itu, Suhardi juga mengingatkan umat Islam untuk tidak melupakan orang-orang yang membutuhkan di sekitar mereka, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Beliau menekankan pentingnya berbagi rezeki kepada sesama sebagai bagian dari ibadah dan sebagai bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.
Umat Islam menjadikan Jumat terakhir di bulan Ramadan sebagai momentum untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT. Melalui permohonan ampunan yang tulus dan amal ibadah yang ikhlas, umat Islam diharapkan dapat meraih keberkahan dan keampunan dari-Nya. Sebagai penutup, beliau mengajak seluruh jamaah untuk memperbanyak doa agar dapat diberikan kekuatan untuk terus istiqamah dalam menjalankan ibadah di sisa waktu Ramadan yang tersisa.